Apa itu Fetal Monitoring

Fetal monitoring merupakan metode pengecekan keadaan janin di dalam rahim sang ibu. Biasanya metode ini mengecek denyut jantung, ritme jantung, dan ada atau tidak adanya peningkatan atau pengurangan kecepatan detak jantung sang janin. Rata-rata denyut jantung janin ini biasanya diantara 110 sampai dengan 160 denyut permenit. Denyut jantung sang janin ini juga dapat berubah bergantung kepada kondisi di dalam rahim. Keadaan dimana jantung janin yang abnormal, seperti denyut yang berada di bawah atau diatas rata-rata, dapat menjadi acuan terjadi masalah pada kondisi janin. Pola jantung sang janin yang abnormal juga dapat menjadi indikator diperlukannya operasi caesar.

Cara Kerja Fetal Monitoring

Penggunaan Fetal Monitoring ini dapat menggunakan media Doppler handheld atau genggam. Doppler ini akan mengeluarkan ultrasound yang nantinya digunakan untuk mendengarkan dan merekan hasil denyut jantung sang janin. Penggunaan Doppler ini merupakan salah satu Fetal Monitoring yang umum. Monitoring dengan metode ini biasanya digunakan pada kunjungan sebelum melahirkan untuk menghitung tingkat denyut jantung janin atau pada saat umur kehamilan dibawah 24 minggu.

Menghitung Hari Kandungan | Pexels

Electronic Fetal Monitoring (EFM) biasanya digunakan pada umur kehamilan tua untuk mengevaluasi janin atau keadaan janin pada saat proses melahirkan. Walau pada saat proses fetal monitoring terkadang bisa memiliki tahapan yang berbeda, secara umum tahap-tahap fetal monitoring bisa diurutkan seperti berikut :

  • Jel akan dipasangkan dan ditempel ke perut sang ibu yang dijadikan sebagai media untuk transduser ultrasound
  • Transduser ultrasound dipasangkan ke perut sang ibu dengan tali dan mengirimkan rekaman detak jantung janin ke perekam. Denyut jantung ini nantinya akan muncul ke layar dan dicetak di kertas khusus.
  • Pada saat kontraksi, Tokodinamometer (alat monitor yang dipasangkan di perut dengan posisi di atas rahim) eksternal dapat merekam pola dari kontraksi

Kendala Dalam Menerapkan Fetal Monitoring

Electronic Fetal Monitoring (EFM) ini merupakan inovasi yang memudahkan untuk dokter, perawat maupun sang ibu yang sedang mengandung untuk memahami keadaan janin yang masih di dalam kandungan. Walaupun begitu, terkadang masih saja terdapat beberapa kendala seperti penolakan pengecekan janin menggunakan metode EFM ini. Dan juga faktor lain seperti memakan biaya untuk pembelian alat, maintenance alat dan juga untuk memberikan sertifikasi kepada dokter dan perawat untuk menggunakan EFM.

Beberapa faktor yang menjadi kendala di dalam metode Electronic Fetal Monitoring (EFM) Seperti berikut :

  • Malpraktik
    Malpraktik pada saat proses melahirkan menjadikan salah satu faktor ibu hamil mempertanyakan dan ragu atas penggunaan EFM ini. Malpraktik ini biasanya terjadi karena perawat atau dokter yang bersangkutan memberikan keputusan yang tidak sesuai atau salah setelah membaca hasil strip EFM.
    Tujuan dari EFM ini sendiri pada saat proses melahirkan adalah untuk memberikan tanda peringatan dan melakukan tindakan sebelum organ bayi seperti otak dan lainnya dalam kondisi yang membahayakan. Kegagalan dalam membaca hasil dari EFM ini dapat membuat bayi cedera atau dapat dinyatakan sebagai malpraktik.
  • Kendala Institusional
    Kendala pada penggunaan metode EFM juga bisa terjadi dalam ranah institusi. Kendala seperti kekurangan doppler, kendala yang berkaitan dengan ramifikasi jika tidak ada kertas strip yang tersedia, ilmu auskultasi dan ilmu bantu melahirkan harus dikuasai atau dipelajari ulang dan kendala lainnya dapat menghambat metode EFM dilaksanakan.
  • Bidan
    Tanpa disadari, bidan juga berperan besar terhadap EFM. Bidan akan mengambil keputusan untuk EFM di dua waktu yang kritis seperti, pada saat penilaian awal dan ketika bidan menganggap bahwa sang ibu hamil termasuk ke dalam kategori high-risk atau low-risk bergantung kepada skema resiko klinis bidan dan tidak bergantung pada pedoman klinis yang sudah terbukti. Karena kebanyakan bidan masih memilih untuk mempercayai pengalaman personal daripada teknologi yang baru atau belum pernah dipelajari sebelumnya.

    Bidan atau Midwives | BBC
  • Edukasi Persalinan
    Edukasi persalinan, seperti kelahiran di Amerika Serikat, sekarang di dominasi dengan persalinan di rumah sakit daripada di rumah. Perubahan ini dapat menjadikan pelatih edukasi persalinan dipekerjakan oleh rumah sakit yang dapat menimbulkan perbedaan kepentingan dan perbedaan etis. Walau kode etik untuk pelatih edukasi persalinan untuk mempromosikan persalinan secara normal, tidak sedikit ibu hamil yang diminta untuk mengikuti tindakan dan kebijakan yang diberikan oleh rumah sakit, termasuk penggunaan EFM, di dalam waktu pelatihan edukasi persalinan.

Resiko dan Manfaat dari Fetal Monitoring

Sesuai dengan perkembangan jaman, Electronic Fetal Monitoring ini sudah mulai digunakan di beberapa rumah sakit di Indonesia. Sejauh ini belum ada efek samping negatif yang tercatat pada penggunaan EFM seperti fetoscope, Doppler atau external monitoring. Scalp electrode atau Pencatut elektroda dapat menghasilkan sedikit efek pada kulit seperti terpotong atau luka pada kepala janin, tetapi luka ini dapat sembuh dengan cepat.

Penggunaan EFM ini memiliki manfaat seperti diagnosa dan mengecekan masalah yang terjadi pada janin. Sang dokter dapat membaca hasil EFM yang berupa strip berisi detail mengenai denyut jantung dan indikator lainnya. Setelah membaca hasil EFM ini maka dokter akan melakukan penanganan sesuai dengan keadaan sang janin.

 

 

SUMBER :