Apa itu Usus Buntu
Usus buntu atau appendix dalam anatomi tubuh, merupakan usus kecil yang pada bagian ujungnya tertutup dan menempel pada ujung dari sekum. Sekum sendiri merupakan kantong usus yang berada pada awalan bagian depan usus besar dan menghubungkan antara usus besar dengan usus kecil. Posisi dari usus buntu ini pada bagian kanan bawah pada perut.
Kata usus buntu ini sendiri sering disamakan dengan penyakit peradangan usus buntu. Peradangan ini terjadi jika ada sesuatu yang mengganggu atau menutupi usus buntu, yang mengakibatkan adanya permasalahan pada aliran darah dan peradangan. Jika tidak ditangani maka usus buntu ini bisa pecah dan dapat menyebarkan infeksi di dalam perut.
Sejarah Penyakit Usus Buntu
Semenjak pertama kali munculnya usus buntu pada sejarah catatan medis, organ tubuh ini selalu menyimpan banyak misteri. Pada tahun 1500an, para ahli anatomis dapat mengidentifikasi struktur dari usus buntu pada tubuh, tetapi hanya bisa menduga-duga fungsi utama dari usus buntu ini. Walaupun begitu, para dokter pada masa itu telah mengakui dan mengetahui bahwa usus buntu ini dapat terinfeksi dan menyebabkan penyakit serius.
Pada tahun 1735, Dr. Claudius Amyand berhasil melakukan operasi usus buntu pertama kali di dunia. Pasien sang dokter ini merupakan anak-anak umur 11 tahun dan pada saat itu obat anastesi belum ditemukan sehingga membutuhkan banyak bantuan untuk menahan pasien yang merasakan rasa sakit.
Perawatan operasi usus buntu mulai terlihat titik terangnya pada tahun 1880an. Walau terkadang dokter harus memilih apakah harus dilakukan bedah atau tidak, dan penggunaan anastesi yang telah meningkatkan hasil operasi. Dari perkembangan inilah operasi usus buntu mulai menjadi operasi yang mengejar standar terbaik.
Pada akhir abad 20an, operasi laparaskopi ini mulai menggantikan operasi terbuka usus buntu pada kasus-kasus dari operasi usus buntu ini. Dan hingga sekarang ini operasi laparaskopi dianggap sebagai operasi usus buntu yang paling baik dan aman.
Meskipun dengan catatan hasil yang baik ini, masih banyak pertanyaan mengenai usus buntu yang belum terjawab. Penyebab dari apendisits akut yang belum ditemukan, dan alasan mengapa usus buntu ini bisa pecah pada satu pasien dan tidak pada pasien lainnya.
Hingga pada tahun 2007 peneliti menemukan penjelasan yang menarik, yaitu organ ini memiliki peran pada pencernaan dan sistem imun manusia dimana usus buntu menyimpan baketria yang penting, yang akan dikeluarkan ketika saluran pencernaan kehilangan bakteria yang dibutuhkan.
Jenis-jenis Operasi Usus Buntu
Operasi usus buntu ini dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu operasi usus buntu terbuka dan operasi usus buntu laparoskopi. Untuk penjelasan lebih lanjut dari kedua jenis operasi usus buntu ini, dirangkum pada bagian dibawah ini :
- Operasi Usus Buntu Terbuka
Apendektomi (Operasi Usus Buntu) terbuka dilakukan dengan membuat irisan pada bagian kanan bawah perut sepanjang 2-4 inci atau 5-10 cm. Usus buntu akan diangkat melalui irisan yang telah dibuat ini, dan setelah itu irisan akan ditutup kembali. Operasi ini harus dilakukan jika usus buntu sang pasien sudah pecah dan infeksinya menyebar. Operasi terbuka ini juga harus dilakukan jika sang pasien pernah melakukan pembedahan di bagian perut. - Operasi Usus Buntu Laparoskopi
Apendektomi (Operasi Usus Buntu) laparaskopi ini dilakukan dengan membuat irisan pada bagian kanan bawah perut sepanjang 1-3 inci atau 2.5-7.6 cm. Setelah irisan dibuat, maka dimasukan alat laparoskop ke dalam irisan untuk mengangkat usus buntu. Pada saat melakukan operasi laparaskopi dan sebelum mengangkat usus buntu, dokter akan memutuskan apakah operasi terbuka diperlukan atau tidak.
Dari kedua jenis operasi tersebut, operasi usus buntu laparoskopi memiliki kelebihan dibandingkan dengan operasi usus buntu terbuka. Karena operasi usus buntu laparoskopi tidak membutuhkan sayatan atau irisan yang lebih besar sehingga mengurangi pendarahan, rasa sakit dan waktu penyembuhan pada irisan lebih cepat.
Resiko dan Efek samping dari Operasi Usus Buntu
Hampir sebagian besar operasi memiliki efek samping. Seperti operasi caesar, operasi pengangkatan kanker dan operasi lainnya. Tidak terkecuali operasi usus buntu. Operasi penganggkatan usus buntu ini memiliki beberapa efek samping yang dapat dijabarkan seperi dibawah ini :
- Rasa sakit
Rasa sakit merupakan efek samping yang paling umum dan pertama pada pasien yang telah melakukan operasi. Biasanya rasa sakit ini terjadi pada bagian jahitan. Rasa sakit ini biasanya berbeda-beda tiap pasien, karena bergantung dari daya tahan sang pasien sendiri. - Infeksi dan Luka
Infeksi pada luka juga merupakan efek samping yang umum pada setiap operasi. Biasanya efek ini terjadi pada pasien yang melakukan operasi terbuka. Kemerahan, bengkak, bernanah dan rasa sakit merupakan indikasi atas infeksi yang terjadi. Infeksi ini akan berbahaya jika disertai dengan demam tinggi. Jika ini terjadi pada anda segera konsultasikan dengan dokter yang merawat anda. - Pendarahan
Pendarahan merupakan salah satu efek samping dari operasi usus buntu. Pendarahan ini bisa terjadi jika permasalahan pada sistem pembekuan darah, trauma seperti gesekan pada luka ataupun infeksi. Jika pendarahan ini terjadi, anda sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter yang merawat anda. - Sepsis
Sepsis merupakanan komplikasi dari infeksi yang menyerah darah dan organ-orang tubuh. Sepsis ini merupakan efek samping yang berbahaya bagi pasien pasca-operasi. Hal ini mungkin bisa terjadi jika pendarahan terus terjadi dan ada senyawa yang masuk ke dalam darah untuk melawan infeksi yang dapat menyebabkan inflamasi pada tubuh pasien. Sepsis harus segera ditangani oleh dokter karena dapat membahayakan nyawa sang pasien. - Obstruksi Usus
Obstruksi usus merupakan penyumbatan yang terjadi pada usus. Gejala dari obstruksi usus ini antara lain seperti kram perut, perut kembung, sembelit atau diare, perut bengkak, sulit buang anging. Untuk mengatasi obstruksi usus ini biasanya dokter memberikan cairan infus, pemasangan nasogastrik, atau dengan pemberian antibiotik.
Menghindari Usus Buntu
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari infeksi usus buntu. Mulai dari menjaga kesehatan, mengatur pola makan, menjaga pencernaan dan lain sebagainya. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana menghindari infeksi usus buntu, selanjutnya ada di bawah ini :
- Rutin Olahraga
Olahraga merupakan cara termudah dan termurah dalam mencegah berbagai penyakit. Dengan menggerakan tubuh, jantung akan memompa darah dengan cepat dan membantu tubuh mengeluarkan toksin-toksin dari dalam tubuh. - Perbanyak minum air
Air putih akan membantu kerja serat makanan dalam saluran cerna, tentu saja hasil akhirnya agar feses dapat bergerak dengan mudah melalui saluran pencernaan. - Hindari Makanan Penyebab Sembelit
Bertentangan dengan makanan yang kaya serat, makanan penyebab sembelit berarti yang memiliki kadar serat rendah, tinggi karbohidrat (tepung). Dan ada satu lagi jenis buah yang harus Anda hindari, yaitu salak. - Jangan menunda BAB
Walaupun hal ini terdengar sepale, tetapi faktanya orang-orang yang suka menahan BAB ini akan mengalami sembelit karena pengerasan feses di dalam usus. Feses yang keras ini dapat menjadi pemicu terjadinya infeksi usus buntu.
Kesimpulan
Usus buntu merupakan organ kecil yang cukup misterius. Hingga sekarang masih belum ada penjelasan pasti fungsi utama dari sang organ kecil ini, walaupun ada beberapa penjelasan yang menarik dari beberapa peneliti.
Peradangan usus buntu ini merupakan penyakit yang dapat membahayakan jika tidak ditangani dengan segera. Penanganannya dapat berupa pemberian anti-biotik ataupun operasi usus buntu. Terdapat dua jenis operasi usus buntu, yaitu operasi terbuka dan operasi laparaskopi.
Efek samping dari operasi usus buntu ini kurang lebih mirip dengan efek samping dari semua jenis operasi. Rasa sakit, pendarahan, infeksi dan luka, sepsis dan obstruksi usus merupakan efek samping operasi usus buntu. Jika hal tersebut terjadi, langkah terbaik adalah lakukan konsultasi ulang dengan dokter yang bersangkutan.
Hindari peradangan yang menyerang usus buntu dengan cara berolah-raga, perbanyak minum air, hindari makanan yang dapat menyebabkan sembelit, dan jangan menahan bab. Semoga artikel ini bermanfaat.
SUMBER :
- http://columbiasurgery.org/news/2015/06/04/history-medicine-mysterious-appendix
- https://www.hindawi.com/journals/scientifica/2012/895469/
- https://medlineplus.gov/appendicitis.html
- https://www.britannica.com/science/appendix
- https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/berbagai-gejala-usus-buntu/
- https://www.alodokter.com/apendektomi-ini-yang-harus-anda-ketahui.html
- http://spesialisbedah.com/efek-samping-operasi-usus-buntu
- https://www.alodokter.com/obstruksi-usus.html
- https://halosehat.com/penyakit/usus-buntu/cara-mencegah-usus-buntu
- https://mediskus.com/penyakit/cara-mencegah-radang-usus-buntu
- https://www.surgeryencyclopedia.com/A-Ce/Appendectomy.html
- https://www.semanticscholar.org/paper/Common-postoperative-findings-unique-to-surgery.-Hindman-Kang/7b10601d96336cfaa10faeefce0a10b3054a0770
- https://www.indiamart.com/cityhospital-moradabad/minimal-access-surgery.html