Apa Itu Stroke

Stroke, atau dikenal juga sebagai Cerebrovascular accident (Kecelakaan serebrovaskular), merupakan situasi dimana ketika aliran darah yang mengandung banyak oksigen ke dalam otak mengalami hambatan. Tidak adanya oksigen dalam otak dapat mengakibatkan sel otak mati dalam waktu beberapa menit saja. Dan juga pendarahan tiba-tiba di dalam otak yang merusak sel otak juga dapat menyebabkan stroke.

Jenis jenis stroke

Secara umum, stroke ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Ischemic (Iskemik) dan Hemorrhagic (Hemoragik). Diantara keduanya, Ischemic stroke merupakan jenis stroke yang sering terjadi.

  • Ischemic stroke
    Ischemic stroke merupakan jenis stroke yang terjadi ketika pembuluh darah yang membawa darah yang kaya dengan oksigen ke otak terhambat. Hambatan ini biasanya terjadi karena adanya blood cloth atau darah yang membeku di pembuluh darah tersebut. Ischemic stroke ini juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu Thrombotic Stroke dan Embolic stroke.
    Thrombotic stroke ini terjadi ketika tempat terbentuknya blood cloth atau bekuan darah di dalam arteri yang menyuplai darah ke otak. Sedangkan Embolic stroke ini terjadi ketika bekuan darah atau zat lainnya seperti plak darah atau lemat, yang terbawa oleh darah dan tersangkut di arteri yang mensuplai darah ke otak.

    ischemic stroke
    Ilustrasi Ischemic Stroke | nhlbi.nih.gov
  • Hemorrhagic Stroke
    Hemorrhagic stroke merupakan jenis stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah dalam otak yang menyebabkan tekanan pada otak sehingga dapat merusak dan membutuh sel dalam otak. Hemorrhagic stroke ini jika terbagi menjadi dua jenis, yaitu intracerebral dan subarachnoid.
    Intracerebral hemorrhage terjadi jika pembuluh darah di dalam otak bocor atau pecah. Sedangkan Subarachnoid hemorrhage terjadi jika pembuluh darah bocor atau pecah, pendarahan akan terjadi pada lapisan dalam dan tengah otak atau yang disebut dengan subarachnoid.

    Hemorrhagic stroke
    Ilustrasi Hemorrhagic Stroke | nhlbi.nih.gov

Faktor resiko dari penyakit stroke

Faktor resiko merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko penyakit, bisa berupa ciri-ciri, kondisi, maupun kebiasaan dari sang pasien. Semakin banyak faktor resiko yang dimiliki manusia, semakin besar resiko terjadinya stroke. Kita dapat merawat atau menjaga diri dari beberapa faktor resiko seperti merokok dan darah tinggi. Faktor seperti umur dan jenis kelamin merupakan faktor yang tidak dapat kita cegah.

Faktor – faktor tersebut dapat dijabarkan seperti dibawah ini :

  • Tekanan darah tinggi
    Tekanan darah tinggi merupakan faktor terbesar atas terjadinya penyakit stroke. Tekanan darah dikategorikan tinggi jika perhitungan tekanan darah menetap atau lebih dari 140/90 milimeter of mercury (mmHg). Jika sang pasien memiliki diabetes atau penyakit ginjal kronis maka tekanan darah dianggap tinggi jika perhitungan sama dengan atau lebih dari 130/80 mmHg.

    Blood pressure chart
    Grafik Tekanan Darah | access2knowledge.org
  • Diabetes
    Diabetes merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah yang tinggi karena tubuh sang pasien tidak menghasilkan cukup atau tidak menggunakan insulin secara baik. Insulin ini merupakan hormon yang membantu merubah kadar gula darah menjadi sel yang digunakan sebagai energi.
  • Penyakit jantung
    Penyakit – penyakit jantung seperti jantung koroner, kardiomiopati (penyakit otot jantung), gagal jantung dan Atrial Fibrillation dapat menyebabkan blood cloth atau pembekuan darah.
  • Merokok
    Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Merokok juga dapat mengurangi kadar oksigen yang akan diserap oleh jaringan tubuh. Menghirup asap rokok atau menjadi perokok pasif juga dapat merusak pembuluh darah.

    smoke lot
    Adiksi rokok yang berbahaya | pexels.com
  • Umur dan Jenis Kelamin
    Semakin tua umur manusia, meningkat juga resiko terjadinya penyakit stroke. Pada umur yang lebih muda, biasanya laki-laki yang lebih besar resiko terkena penyakit stroke daripada perempuan. Namun, tingkat resiko kematian dari penyakit stroke lebih besar pada perempuan daripada laki-laki. Perempuan yang mengkonsumsi pil kontrol kehamilan juga memiliki resiko terkena stroke.
  • Sejarah penyakit stroke secara personal maupun keluarga
    Jika sebelumnya anda memiliki sejarah penyakit stroke, maka anda memiliki tingkat resiko terkena stroke kembali yang lebih besar. Sejarah keluarga yang memiliki penyakit stroke juga dapat meningkatkan resiko terkena stroke.

Cara Mencegah penyakit stroke

Mencegah dan mengontrol faktor resiko dapat mencegah atau menunda serangan penyakit stroke. Jika anda sebelumnya pernah terkena stroke, konsultasikan dengan dokter terhadap penggunaan aspirin untuk mencegah stroke pertama. Aktivitas yang ramah terhadap jantung juga dapat mencegah terjadinya stroke seperti yang dirangkum dibawah ini :

  • Buatlah tubuh menjadi aktif. Tubuh yang aktif dapat meningkatkan kebugaran tubuh dan kesehatan.
  • Jauhi rokok dan hentikan penggunaan rokok.
  • Atur berat badan sesuai dengan berat badan ideal.
  • Jaga pola dan jenis makanan yang dikonsumsi.
  • Atur dan jaga tingkat stress.

Seperti itulah penjelasan singkat mengenai penyakit stroke. Semoga artikel ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca. Stay Healthy!

 

SUMBER :