Apa itu MRI?
MRI atau Magnetic Resonance Imaging, merupakan jenis pemeriksaan non-invasive yang digunakan untuk mendiagnosa kondisi kesehatan pasien. MRI menggunakan magnet yang kuat, gelombang radio dan teknologi komputer untuk membentuk gambaran detail mengenai organ tubuh, jaringan lunak, tulang dan secara virtual bagian dalam tubuh lainnya. MRI ini tidak menggunakan radiasi pengion (ionizing radiation) atau teknologi x-ray sehingga lebih aman dan jauh dari efek samping.
Jenis jenis MRI
Teknologi MRI ini membutuhkan alat yang disebut dengan MRI machine (Mesin MRI) untuk bekerja. Mesin MRI ini memiliki varian tipe yang masing-masing memiliki tujuan tersendiri. Varian jenis MRI ini dapat dijabarkan seperti dibawah ini :
- Standard MRI Machine berbentuk seperti tabung atau pipa yang nantinya pasien akan masuk ke dalam untuk dilakukannya pemeriksaan. Pemeriksaan dengan menggunakan mesin varian ini biasanya menghasilkan gambar dengan kualitas yang baik. Akan tetapi, pasien diminta untuk tidak bergerak ketika dilakukan pemeriksaan karena dapat menghambat proses memindaian dan karena bentuknya yang sempit mudah membuat pasien yang memiliki klaustrofobia atau takut akan tempat sempit mudah panik.
Mesin MRI Tradisional | KasugaHuang [CC BY-SA 3.0 (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/)] - Open MRI Machine merupakan mesin MRI yang lebih terbuka yang biasanya diperuntukan bagi pasien yang memiliki klaustrofobia atau pasien yang obesitas. Kualitas gambar yang dihasilkan tidak sebaik dengan mesin MRI tradisional karena magnet yang digunakan tidak sebanyak mri tradisional. Dan juga untuk mendapatkan gambar tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama.
Mesin MRI Open | Svadg [CC BY-SA 3.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0)] - Open Upright MRI machine merupakan varian mesin MRI yang dikembangkan dari open MRI. Varian ini memiliki manfaat yang ada di varian open mri serta kemampuan untuk mendeteksi bagian tubuh dalam keadaan berdiri. MRI Varian ini biasanya digunakan untuk pasien yang memiliki masalah pada postur tubuh, masalah pada punggung bagian bawah dan daerah leher.
Mesin MRI Open Upright | www.hiphealth.ca
Fungsi dari MRI
Fungsi MRI ini pada umumnya untuk menggambarkan keadaan dan kondisi organ, jaringan, tulang dan bagian lainnya di dalam tubuh tanpa harus melakukan operasi atau pembedahan. Berbeda dengan CT Scan, MRI ini tidak menggunakan teknologi ionizing radiation yang dapat mempengaruhi struktur atom dalam tubuh, sehingga jauh lebih aman dan menghasilkan gambaran yang lebih detail.
Beberapa contoh penggunaan MRI di dalam dunia kedokteran yaitu :
- Menggambarkan keadaan otak dan syaraf tulang belakang, seperti kerusakan pembuluh darah, kecelakaan otak, kanker dan lain sebagainya
- Menggambarkan keadaan jantung dan pembuluh darah, seperti pembuluh darah yang tersumbat, penyakit jantung, masalah dengan kondisi jantung dan sebagainya
- Menggambarkan organ tubuh yang penting, seperti payudara, hati, ginjal, pankreas, prostat dan sebagainya
Persiapan Sebelum Melakukan MRI Scan
Persiapan awal sebelum melakukan MRI scan ini pastikan dan diskusikan kondisi fisik dan tubuh dengan dokter yang bersangkutan untuk diberikan arahan. Informasi seperti masalah kesehatan, melakukan operasi dalam waktu dekat sebelumnya, alergi, hamil ataupun memiliki klaustrofobia (rasa takut akan tempat yang sempit) sangat penting dalam menjalani proses MRI scan ini.
Masalah kesehatan seperti sakit ginjal kronis dapat mengurangi efek dari injeksi gadolinium (senyawa yang digunakan untuk memberikan kontras pada hasil gambaran mri) pada hasil MRI scan. Penderita gangguan kecemasan seperti klaustrofobia juga diwajibkan mendiskusikan kondisinya kepada dokter yang bersangkutan, karena pada saat proses scanning pasien diwajibkan untuk tetap tenang dan tidak bergerak agar menghasilkan gambar yang baik. Biasanya pasien akan diberikan obat penenang sebelum melakukan proses mri scan.

Untuk wanita yang sedang hamil ataupun kemungkinan sedang hamil wajib untuk melaporkan situasinya kepada dokter yang bertanggung jawab. Sejauh ini belum ada efek samping negatif dari penggunaan MRI pada wanita dan bayi dalam kandungan. Namun karena bayi ini akan dihadapkan dengan medan magnet yang kuat, maka biasanya wanita hamil tidak diperbolehkan untuk melakukan MRI scan pada masa kehamilan 3 sampai 4 bulan, terkecuali setelah dipertimbangan manfaat dari hasil scan lebih besar daripada resiko yang dihasilkan.
Perhiasan dan aksesoris juga diwajibkan untuk dilepas, bisa ditinggal di rumah atau jika memungkinkan dilepaskan. Karena barang-barang tersebut mungkin mengandung metal atau merupakan barang elektronik yang dapat menggangu medan magnetik dan hasil dari MRI scan dan dapat membahayakan pasien dan orang lainnya. Barang-barang tersebut sebagai contoh :
- Benda yang dapat rusak jika masuk ke ruang MRI seperti, perhiasan , jam tangan, kartu kredit dan alat bantu pendengaran
- Benda yang dapat merusak hasil gambar MRI, penjepit rambut, ritsleting metal dan benda metal lainnya
- Alat medis implan seperti katup jantung buatan, stimulator saraf, pin berbahan metal dan alat medis implan lainnya
Lalu bagaimana cara kerja MRI Scan?
MRI Scan ini tidak menggunakan teknologi ionizing radiation untuk melakukang mengambilan gambar, tetapi melalui gelombang frekuensi radio yang merubah sedikit arah dari atom hidrogen yang sudah ada di dalam tubuh. Teknik ini tidak merubah struktur jaringan tubuh secara kimiawi. Pada saat atom hidrogen kembali ke arah semua, atom tersebut akan mengeluarkan energi yang berbeda bergantung pada daerah dan tipe jaringan tubuh. Mesin MRI ini akan menangkap dan membuat gambaran sesuai dengan informasi yang dikeluarkan oleh energi dari atom tersebut.
Medan magnetik dalam mesin MRI diproduksi oleh aliran listrik yang mengalir melalui gulungan kabel yang ada di dalam mesin MRI. Gulungan lainnya, ada yang terletak di mesin dan ada juga yang terletak di tempat dimana bagian yang akan di scan, akan mengirim dan menerima gelombang radio, membuat sinyal atau kode yang dideteksi oleh gulungan tersebut. Aliran listrik ini tidak bersentuhan langsung dengan tubuh sang pasien.
Sinyal atau kode ini akan diproses oleh komputer khusus yang menghasilkan berbagai seri gambar, yang masing-masing memunculkan potongan-potongan kecil tubuh. Gambaran ini bisa dilihat dari berbagai arah dan dijelaskan oleh dokter radiolog.
Lalu bagimana prosedur kerja MRI scan ini?
Pemeriksaan MRI ini biasanya bergantung dengan kebijakan masing-masing, namun pada umumnya pemeriksaan ini bisa dilakukan untuk inpatient (pasien yang dirawat di dalam rumah sakit berdasarkan perintah dokter) dan outpatient (pasien yang tidak dirawat di rumah sakit atau hanya dirawat tidak lebih dari 24 jam). Posisi tubuh pasien akan disesuaikan dengan varian dari mesin MRI ini, yang pada mesin tradisional dengan posisi berbaring diatas meja yang bisa digeser masuk ke dalam tabung pemindai.
Proses pemindaian nantinya akan dilakukan oleh radiolog dan teknisi melalui komputer yang berada di luar ruangan MRI. Ketika proses telah selesai, pasien biasanya diminta untuk menunggu apakah dibutuhkan pengambilang gambar ulang atau tambahan setelah radiolog dan teknisi mengecek hasil gambaran. Proses ini diambil selama berurutan dan biasanya selesai dalam waktu 45 menit. Hasilnya nanti akan diterjemahkan oleh radiolog dan dikirimkan ke dokter yang nantinya akan menjelaskan hasilnya kepada sang pasien.
Kelebihah dan Kerugian penggunaan MRI
Pada umumnya kelebihan penggunaan MRI ini masih jauh lebih besar daripada kekurangan. Untuk lebih jelasnya bisa dijabarkan dibawah ini :
Kelebihan
- Tidak menggunakan Ionizing Radiation sehingga jauh lebih aman dan tidak memiliki efek samping yang berbahaya
- Menghasilkan gambar pada organ dan jaringan tubuh yang jelas dan detail dibandingkan dengan teknik lainnya seperti x-ray dan CT scan
- Dapat memperlihatkan dan memberikan informasi bagaimana aliran darah mengalir pada jaringan tertentu sehingga dapat membantu mendiagnosa masalah yang berhubungan dengan aliran darah
- MRI memiliki kelebihan lebih spesifik daripada x-ray atau CT scan yaitu dapat mendeteksi bengkak dan peradangan serta gambaran tiga dimensi atau gambar penampang (cross-section image)
Kekurangan
- Biaya untuk melakukan MRI scan sangat mahal
- Kombinasi antara ruang yang kecil dan mesin yang berisik pada saat bekerja dapat membuat orang menjadi klaustrofobia
- Proses MRI ini sangat rentan terhadap gerakan membuat proses ini tidak cocok untuk beberapa penyakit yang dapat membuat pasiennya tidak tenang
- Tulang dan Kalsium tidak muncul di dalam hasil scan MRI. Jadi penyakit kalsium seperti osteoporosis tidak dapat dideteksi pada hasil gambaran MRI.
SUMBER:
- https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-a-mri#1
- https://www.healthline.com/health/ct-scan-vs-mri#choosing-between-scans
- https://www.youtube.com/watch?v=kmfmGhI8l9E
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/146309.php
- https://www.nhs.uk/conditions/mri-scan/
- https://www.ibji.com/types-mri-machines-open-closed-standing/
- http://www.sfopenuprightmri.com/htm/Machine_Camparisons.htm
- https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=headmr
- https://www.planprescriber.com/medicare-insurance-news/differences-between-inpatient-outpatient-and-under-observation/