Apa itu Kemoterapi

Kemoterapi (Chemotherapy) atau disingkat sebagai kemo, merupakan salah satu dari jenis perawatan yang dilakukan untuk mengobati penyakit kanker. Kemoterapi ini menggunakan media obat-obatan yang digunakan untuk membunuh sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh. Penyakit Kanker ini merupakan sejenis masalah DNA yang terbentuk dan berkembang pada saat pembentukan sel yang terjadi di dalam siklus sel.

Bagaimana cara kerja kemoterapi?

Kemoterapi ini menggunakan media yang biasa dikenal sebagai Cytotoxic. Secara bahasa, Cyto berarti sel dan Toxic berarti racun. Cytotoxic ini memiliki efek negatif dan dapat membunuh sel yang ada pada tubuh. Tubuh manusia juga memiliki cytotoxic natural seperti limfosit T, yang membunuh bakteri, virus dan sel kanker.

Cyrotoxic | visualonline.cancer.gov

Pada dasarnya sel-sel yang ada di dalam tubuh manusia memiliki ‘umur’ yang terbatas. Pada kurun waktu tertentu, tubuh akan memproduksi sel baru dengan cara melakukan klon dari sel yang sudah ada, yang disebut dengan siklus sel. Kanker ini merupakan kesalahan yang tumbuh dan berkembang pada siklus sel. Banyak hal yang dapat menjadi faktor tumbuhnya sel kanker mulai dari gaya hidup, makan dan minuman hingga bawaan genetis atau keluarga.

Cytotoxic ini nantinya akan diberikan kepada pasien yang menderita penyakit kanker. Namun kemoterapi ini dapat mempengaruhi kondisi di bagian tubuh yang memiliki sel yang tumbuh secara cepat seperti kulit, rambut, usus dan sumsum tulang yang menjadi efek samping dari perawatan ini.

Tujuan dari kemoterapi

Pada dasarnya tujuan dari kemoterapi ini untuk menyembuhkan pasien dari penyakit kanker. Kemoterapi ini juga dilakukan dengan berbagai sebab dan alasan seperti contoh dibawah ini :

  • Untuk menyembuhkan kanker tanpa perawatan lainnya
    Kemoterapi terapi ini dapat dilakukan untuk merawat pasien tanpa harus melakukan perawatan kanker lainnya.
  • Setelah perawatan lainnya untuk membunuh sel kanker yang tersembunyi
    Kemoterapi dapat dilakukan setelah pasien melakukan perawatan lainnya seperti operasi, untuk membunuh sel kanker yang masih ada di dalam tubuh dan mungkin tersembunyi. Para dokter menyebutkan perawatan ini sebagai adjuvant therapy atau terapi tambahan.
  • Untuk mempersiapkan perawatan lainnya
    Kemoterapi dapat dilakukan untuk mengecilkan ukuran tumor agar perawatan lain seperti perawatan radiasi dan operasi dapat dilakukan. Para dokter menyebutkan perawatan ini sebagai neoadjuvant therapy.
  • Untuk meringankan tanda dan gejala
    Kemoterapi juga dapat dilakukan untuk meringkankan tanda dan gejala kanker dengan membunuh sebagian dari sel kanker. Para dokter menyebutkan perawatan ini sebagai palliative chemotherapy

Resiko dan Efek samping kemoterapi

Efek samping dari kemoterapi merupakan hal yang cukup penting. Tiap-tiap obat yang digunakan memiliki efek samping yang berbeda-beda. Pasien disarankan untuk bertanya kepada dokter yang memberikan obat tersebut atas efek samping yang kemungkinan akan muncul.

Efek samping yang paling umum terjadi pada saat kemoterapi seperti :

MualMuntah – MuntahDiare
Rambut RontokHilang Nafsu MakanSariawan
Rasa SakitSembelitMudah Memar
Hilang Nafsu Makan | www.cdc.gov

Namun ada beberapa efek samping yang tidak langsung muncul dan terlihat setelah beberapa bulan hingga tahun sesudah dilakukannya kemoterapi, efek samping ini diantaranya :

Kerusakan pada jaringan paru-paruMasalah jantungMasalah Kesuburan
Kerusakan Syaraf (peripheral neuropathy)Masalah ginjalResiko kanker lanjutan

Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum kemoterapi

Pada dasarnya persiapan yang dilakukan sebelum kemoterapi bergantung pada jenis obat yang akan digunakan dan bagaimana cara obat diberikan ke dalam tubuh pasien. Sang doktor mungkin bisa menyarankan persiapan yang disarankan diantaranya :

  • Memasangkan alat yang dipasangkan dengan cara dibedah sebelum kemoterapi via pemubuluh darah
    Persiapan ini dilakukan ketika dokter menyarankan untuk memberikan kemo melalui pembuluh darah. Dokter akan memasangkan alat seperti port medis, catheter atau pompa khusus ke dalam tubuh, biasanya dipasangkan di daerah sekitar dada. Nantinya obat kemo akan diberikan melalui alat tersebut
  • Melakukan tes dan prosedur untuk memastikan apakah tubuh pasien siap untuk diberikan kemoterapi
    Cek darah dilakukan untuk mengecek fungsi ginjal dan hati yang nantinya menjadi rujukan untuk dokter apakah pasien siap menerima kemoterapi. Jika terdapat masalah pada tubuh, sang dokter dapat menunda perawatan atau memilih obat dan dosis yang lebih aman terhadap sang pasien.
  • Cek Kondisi Gigi
    Dokter terkadang menyarankan pasien untuk mengecek kondisi gigi. Tujuannya adalah untuk mengecek apakah pasien memiliki infeksi yang sedang diderita. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi pada saat kemoterapi. Komplikasi ini bisa terjadi karena pada saat kemoterapi dilakukan, kemampuan tubuh sang pasien menghadapi infeksi akan berkurang.
  • Merencanakan kedepannya terhadap efek samping yang mungkin akan terjadi
    Sangat disarankan untuk bertanya mengenai efek samping yang akan terjadi kepada sang dokter. Sebagai contoh, persiapkan wig atau penutup kepala terhadap efek rambut rontok dan sebagainya.
  • Merencanakan untuk menghadapi kondisi yang akan ada di rumah dan di tempat kerja
    Sebagian besar jenis perawatan kemoterapi ini biasanya berupa rawat jalan, yang berarti sang pasien bisa beraktivitas seperti biasa dan bekerja secara normal. Sang doktor dapat menjelaskan secara umum apa efek yang akan terjadi pada aktivitas sehari-hari, namun agak rumit untuk memprediksi secara tepat apa yang nantinya dirasakan.
  • Persiapan untuk perawatan pertama
    Tanyakan pada dokter atau perawat kemoterapi bagaimana persiapan yang dibutuhkan untuk kemoterapi. Sangat disarankan untuk mendapatkan istirahat yang cukup pada perawatan pertama dan makan makanan ringan sebelumnya jika kemo dapat menyebabkan mual-mual. Ajak keluarga atau teman terdekat untuk mendampingi pada saat perawatan, karena efek samping obat kemo dapat menimbulkan rasa kantuk atau efek samping lainnya yang mungkin dapat membahayakan jika berkendara sendirian.
Diskusikan Dengan Dokter | rawpixles.com on pexels

SUMBER :