Pada di jaman modern ini, banyak sekali penemuan-penemuan yang berguna untuk mempermudah kehidupan sehari-hari. Tidak terkecuali pada dunia kesehatan. Berkembanganya teknologi pada dunia kesehatan mempermudah kinerja pada ahli dalam mendiagnosa, mengobati dan juga mempelajari penyakit-penyakit yang mungkin belum pernah ditemukan atau diobati sebelumya.
Untuk seri kali ini kita akan membahas mengenai alat kesehatan yang digunakan di dalam ruang operasi, yaitu Electrosurgical Unit atau biasa disebu ESU. Alat ini merupakan alat bantu untuk para ahli bedah pada saat mengoperasi pasien pada situsasi tertentu. Simak rangkuman yang kami buat mengenai Alat Electrosurgical Unit di bawah ini.
Apa maksud dari Electrosugical ?
Electrosurgery merupakan pengaplikasian dari penggunaan arus listrik untuk memotong, koalugasi, desikasi atau fulgurasi jaringan (tissue) pada tubuh. Salah satu keunggulan dari penggunaan teknik ini adalah dapat menghasilkan potongan yang baik dengan mengurangai rasio kehilangan darah yang sangat baik. Peralatan Electrosurgery biasanya digunakan pada saat operasi yang kondisinya membutuhkan pasien terhindar dari kehilangan darah yang berlebihan.
Lalu apa itu Electrosurgical Unit itu?
Electrosurgical Unit atau ESU terdiri dari generator dan handpiece dengan satu elektroda atau lebih. Unit ini dikendalikan dengan menggunakan handpiece dan switch yang bisa digunakan dengan kaki. Electrosurgical Unit ini dapat menghasilkan berbagai bentuk gelombang listrik. Dan pada saat bentuk gelombang tersebut berubah, berubah juga yang dihasilkan handpiece ke jaringan atau tissue.
Penggunaan Electrosurgical Unit (ESU)
Pada saat mengoperasian Electrosurgical Unit, proses pemotongan, koalugasi, desikasi, atapun fulgurasi dapat menggunakan energi monopolar atau bipolar sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan fitur pada unit tersebut. Masing-masing energi tersebut dapat dijabarkan seperti berikut:
- Energi Bipolar
Metode energi bipolar merupakan metode dimana Elektroda yang keluar (Aktif) dan Elektroda yang kembali dilakukan di daerah dimana proses operasi terjadi. Metode ini menggunakan handpiece berbentuk pinset (forceps) yang dimana salah satu ujungnya akan mengeluarkan elektroda aktif dan menarik kembali elektroda tersebut di ujung yang lain.
Jadi dengan metode ini kita tidak memerlukan alat untuk menarik elektroda yang keluar untuk ditempel ke tubuh pasien. Keunggulan dari metode ini ialah pada saat operasi, ESU akan menggunakan voltase yang lebih sedikit. Akan tetapi memiliki kekurangan pada saat pemotongan dan koalugasi di bagian pendarahan yang lebar atau besar. - Energi Monopolar
Metode Monopolar merupakan metode dimana elektroda yang keluar (aktif) akan dikeluarkan oleh handpiece dan elektroda yang kembali akan ditarik oleh dispersive pad yang ditempelkan di suatu tempat pada tubuh pasien.
Efek samping seperti terbakar akan terjadi jika panas yang dihasilkan tidak dihilangkan secara aman dengan ukuran atau tingkat konduksi dari Disperse Pad. Metode Monopolar ini merupakan metode yang umum dan paling sering digunakan karena dapat menggunakan berbagai jenis model dan tingkat efektivitasnya yang baik.
Electrosurgical Unit yang terbaru sudah terpasangkan sistem keamanan built-in yang menjaga dari efek terbakar (burning) dari buruknya pemasangan antara disperse pad dengan tubuh pasien pada saat menggunakan metode energi monopolar.
Best Practice Dalam Menggunakan Electrosurgical Unit (ESU)
Electrosurgical Unit menghasilkan tegangan yang tinggi yang dapat mencederai pasien dan operator jika tidak digunakan dan dijaga dengan baik. Banyak sekali contoh efek dari penggunaan ESU yang tidak baik, seperti efek terbakar pada Elektroda yang kembali (Dispersive Pad) dan Surgical Fire (api yang muncul akibat efek pada prosedur operasi yang buruk). Masalah-masalah dalam keamanan dan kesehatan seperti yang telah disebutkan sebelumnya dapat dihindari dengan melakukan tindakan pencegahan yang mudah, seperti yang dirangkum pada daftar dibawah ini.
Daftar yang perlu dilakukan
- Handpiece harus diletakkan di holster (sarung) yang non-konduksi ketika sedang tidak digunakan
- Selalu gunakan tegangan yang paling minum sesuai dengan kebutuhan operasi. Ketika tegangan yang digunakan lebih dari tegangan yang diperlukan, maka tingkat probabilitas terjadinya arcing (efek listrik yang tidak diinginkan) akan bertambah. Jika sang Ahli bedah (surgeon) terus meminta tengangan yang lebih tinggi, ini bisa menjadi sinyal atau pertanya bahwa keadaan dari kulit atau disperse pad tidak baik.
- Bersihkan Ujung Elektroda secara berkala. Setiap penggunaan ESU akan menyisakan escahr (tissue yang mati karena terbakar) yang menempel diujung elektroda dapat mempengaruhi impedansi elektric dan dapat menyebabkan arcing, sparking atau percikan dan terbakarnya eschar.
Hindari Hal Berikut
- Jangan gunakan ESU jika terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar atau di daerah yang kaya kandungan oksigen (oxygen-enriched environments).
- Hindari penggunaan bahan-bahan yang mudah terbakar oleh percikan listrik seperti alkohol. Jika memang harus menggunakan alkohol untuk skin-prep, jangan dekatkan kulit yang sudah dilapisi prep dengan dispersive pad, pastikan prep sudah benar-benar kering dan fumes atau kandungan gasnya sudah benar-benar hilang.
- Tidak boleh menggunakan catheter berbahan karet atau bahan lainnya sebagai sheats atau sarung pada ujung elektroda yang aktif.
- Jangan letakan atau lilit kabel pada peralatan berbahan metal, karena aliran listrik dapat bergerak melalui peralatan tersebut sehingga dapat membakar kabel.
- Jangan gunakan towel clip yang tajam atau peralatan berbahan metal untuk memasang kabel ke drapes atau penutup pasien. Towel clip yang tajam dapat merusak kabel atau dapat menjadi faktor yang tidak diinginkan ke kulit pasien. Kabel yang tumpang tindih di sekitar metal clip dapat menjadi pemicu terbakarnya drapes atau penutup pasien.
- Jangan operasikan ESU dengan tangan atau sarung tangan yang basah. Jika sarung tangan steril bolong, aliran listrik dapat masuk dan langsung terkena kulit tangan. Pastikan seluruh operator menggunakan sarung tangan (intact gloves).
- Jangan operasikan ESU ketika berdiri di atas permukaan yang basah. Pastikan pedal kaki tetap kering. Lindungi pedal dari cairan dengan waterproof cover.
Tips Menggunakan Metode Monopolar
- Pastikan apakan pasien menggunakan implan yang berbahan metal, seperti cardiac pacemaker. Terdapat potensi cedera jika disperse pad dipasang di kulit diatas metal implan.
- Untuk keamanan yang optimal, pastikan pasien melepas segala bentuk perhiasan untuk menghindari kebocoran arus.
- Posisikan pasien agar tidak menyentuh objek metal.
- Pilih lokasi pemasangan dispersive pad dekat dengan bagian tubuh yang dioperasi sedekat mungkin, bersih dan kering, vascular yang baik dan diatas masa otot yang besar. Jauhi pemasangan di daerah bony prominences, adipose tissue, scar tissue, permukaan kulit dimana pemasangan implan prostetik metal, permukaan berbulu dan daerah sensitif (pressure points). Jika perlu, cukur bulu/rambut pada daerah pemasangan pad. Pastikan gel konduktif lembab dan tersebar merata di daerah yang bersentuhan dengan disperse pad.
- Lokasikan elektroda EKG jauh dari tempat area operasi dan jalur arus lewat melalui tubuh.
Electrosurgical Unit Distribusi PT. Bintang Sarana Medika
PT. Bintang Sarana Medika juga mendistribusikan Electrosurgical Unit (ESU) merk Remed, perusahaan asal Korea Selatan, seri ELPIS yang dilengkapi dengan teknologi yang dapat menjawab kebutuhan ahli bedah di seluruh Indonesia.
SUMBER:
- http://djokosoeprijanto.blogspot.com/2015/04/pengertian-elektro-surgery-unit-esu.html
- http://www.boviemedical.com/2016/10/03/bipolar-electrosurgery-vs-monopolar-electrosurgery/
- http://gonedash.blogspot.com/2012/02/electro-surgery-unit-esu-1.html
- https://en.wikipedia.org/wiki/Electrosurgery
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4579996/