Aneurisma, Tonjolan Dalam Tubuh Yang Beresiko

Aneurisma, atau Aneurysm, merupakan pembengkakan atau tonjolan yang tidak normal pada pembuluh darah terutama di daerah aorta. Aneurisma ini mulai terbentuk ketika terdapat titik lemah pada dinding pembuluh darah, yang membengkak dan menonjol oleh tekanan yang ada pada saat darah dipompa. Biasanya, Aneurisma ini terbentuk pada daerah percabangan pembuluh darah, karena struktur percabangan ini biasanya lebih rentan terhadap titik lemah.

Aneurisma ini dapat terjadi dimana saja sepanjang jaringan yang disebut sistem sirkulasi (circulatory system), yang dimana sistem ini merupakan jaringan yang terdiri dari darah, pembuluh darah dan jantung. Namun pada umumnya anerisma ini terjadi pada daerah aorta (arteri utama tubuh) dan pembuluh darah otak. Aneurisma ini memiliki resiko yang berbahaya ketika pecah, yang dapat mengakibatkan kematian dalam hitungan menit.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tumbuhnya Aneurisma

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tumbuhnya aneurisma. Mulai dari faktor eksternal hingga faktor genetik. Beberapa faktor ini diantaranya :

  • Merokok
  • Tekanan Darah Tinggi
  • Umur
  • Ras
  • Sejarah Keluarga
  • Menggunakan obat-obatan
  • Kecelakaan
kecelakaan
Kecelakaan | Pixabay.com on Pexels

Jenis Jenis Aneurisma

Kategori aneurisma ini dapat dibagi menjadi menjadi tiga jenis yaitu cerebral aneurysm, thoraric aortic aneurysm, dan abdominal aortic aneurysm.

  • Cerebral Aneurysm
    Cerebral Aneurysm ini terjadi pada pembuluh darah yang ada di dalam otak. Cerebral Aneurysm ini umumnya terjadi pada manusia yang berumur lebih dari 60 tahun. Gejala dari pecahnya cerebral aneurysm seperti sakit kepala yang parah dengan serangan yang cepat, leher sakit dan kaku, rasa kantuk yang meningkat, kelumpuhan, kejang-kejang, gangguan bicara dan masalah pengelihatan. Aneurisma yang belum pecah mungkin tidak ada gejalanya dan bisa ditemukan secara tidak sengaja.

    Cerebral-aneurysm
    Cerebral Aneurysm | www.urmc.rochester.edu
  • Thoracic Aortic Aneurysm (TAA)
    Tipe aneurisma ini biasanya terjadi pada aorta yang ada di daerah dada. Gejala dari tipe aneurisma ini seperti rasa sakit dibagian dada, punggung dan leher, batuk-batuk, kehabisan nafas, kesulitan menelan, berubahnya suara menjadi lebih serak, bengkak pada bagian tangan dan penyempitan pupil dan terkulainya kelopak dari salah satu mata.
    Biasanya tipe aneurisma ini tidak menyebabkan gejala-gejala dan ditemukan secara tidak sengaja ketika sedang melakukan pemeriksaan kesehatan yang tidak terkait dengan aneurisma.
    thoratic-aortic-aneurysm
    Thoratic Aortic Aneurysm | BruceBlaus [CC BY-SA 4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)]
  • Abdominal Aortic Aneurysm (AAA)
    Tipe aneurisma ini biasanya terjadi pada daerah aorta yang ada di sekitar perut atau badan. Gejala dari aneurisma ini seperti rasa sakit pada bagian punggung bawah, pembengkakan perut, mual-mual, muntah-muntah, detak jantung cepat (takikardia), keringat berlebih dan sensasi atau merasakan denyut di daerah perut.
    Abdominal-Aortic-Aneurysm
    Abdominal Aortic Aneurysm | BruceBlaus [CC BY-SA 4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)]

Bentuk Bentuk Aneurisma

Aneurisma memiliki bentuk yang berbeda. Bentuk ini mempengaruhi cara mengobati aneurisma. Bentuk-bentuk tersebut adalah :

  • Fusiform
    Dikenal juga sebagai Aneurisma Konsentris, merupakan bentuk aneurisma yang melibatkan seluruh bagian dari linkar aorta atau pembuluh darah.
  • Sacullar
    Dikenal juga sebagai Aneurisma Berry atau Esentrik, merupakan bentuk aneurisma yang hanya melibatkan salah satu bagian dari linkar aorta atau pembuluh darah.
aneurysm-shapes
Bentuk Aneurisma | www.bcm.edu

Perawatan Terhadap Aneurisma

Perawatan dan pengobatan aneurisma ini bergantung pada jenis dan bentuk dari aneurisma itu sendiri. Jenis perawatan yang biasanya dilakukan untuk mengobati Cerebral Aneurysm tidak dapat digunakan untuk mengobati Thoratic Aortic Aneurysm, begitu pula sebaliknya.

Untuk lebih lanjut penjelasan cara mengobati aneurisma dapat dijabarkan seperti yang ada di bawah ini :

  • Cerebral Aneurysm
    Terdapat tiga cara perawatan untuk jenis aneurisma ini, yaitu surgical clipping (klip bedahendovascular coiling (lilitan endovaskular) dan flow diversion (pengalihan aliran).
    Pada Surgical Clipping (Klip bedah), dokter akan membedah kepala dan membuat lubang pada tengkorak pasien. Nantinya dokter akan memasangkan klip berbahan logam yang akan menjepit bagian stem atau batang, yang merupakan bagian dimana aneurisma dan pembuluh darah terhubung. Setelah itu dokter akan menutup kembali lubang yang sudah dibuat.
    Pada Endovascular Coiling (lilitan endovaskular), dokter akan memasukan tuba plastik yang disebut dengan catheter ke dalam pembuluh darah arteri besar. Dengan bantuan pengelihatan x-ray secara langsung, dokter akan mengarahkan catheter dari arteri ke tempat aneurisma tumbuh. Proses selanjutnya adalah dokter akan memasukan awat elastis ke dalam aneurisma dan menggulung di dalamnya sehingga menutup akses darah agar tidak dapat masuk ke dalam aneurisma.
    Pada flow diversion , prosesnya kurang lebih sama seperti endovascular coiling, tetapi yang alat bantu yang dipasangkan bukan berupa kawat tetapi berupa stent khusus untuk mengalihkan aliran darah agar tidak melalui aneurisma.
  • Thoracic Aortic Aneurysm (TAA)
    Terdapat tiga pilihan perawatan untuk TAA, yaitu dengan cara menkonsumsi obat, pemantauan dan intervensi yang biasanya dengan cara operasi.
    Pemantauan ini biasanya dilakukan pada saat ukuran aneurisma masih kecil. Doktor akan melakukan pemantauan setidaknya selama kurang lebih enam bulan dan memantau apakah ada gejala yang mungkin ada hubungannya dengan aneurisma.
    Mengkonsumsi obat ini dilakukan jika sang pasien memiliki tekanan darah tinggi atau penyumbatan di pembuluh darah. Obat-obatan ini dikonsumsi guna membantu mengurangi gejala tekanan darah tinggi dan penyumbatan yang dapat mengurangi resiko komplikasi aneurisma. Contoh obat yang disarankan seperti, Beta Blockers, Angiotensin II receptor blockers, Statins.
    Intervensi yang berupa operasi untuk TAA ini biasanya dilakukan dan disarankan jika ukuran dari aneurisma ini berukuran 5-6 cm atau lebih. Teknik yang digunakan bervariasi mulai dari operasi jantung terbuka dan operasi endovaskular. Operasi jantung terbuka dilakukan dengan membuka bagian dada dan memasangkan graft atau cangkok ke daerah aneurisma. Operasi endovaskular dilakukan dengan cara memasangkan graft atau cangkok ke daerah aneurisma melalui pembuluh darah arteri dibagian kaki.
  • Abdominal Aortic Aneurysm (AAA)
    Perawatan dari jenis aneurisma ini kurang lebih sama dengan jenis TAA, yang biasanya operasi intervensi dilakukan ketika ukuran aneurisma sudah melebihi 5 cm atau gejala yang muncul sudah berbahaya.

Tips Menghindari Aneurisma

Aneurisma ini merupakan golongan penyakit yang jika sudah tumbuh atau terjangkit tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Walaupun begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari ataupun mengurangi resiko tumbuh kembangnya aneurisma ini. Cara tersebut diantaranya :

  • Hindari Rokok
    Merokok dapat menjadi faktor utama tumbuh atau berkembangnya titik lemah yang ada di dalam pembuluh darah. Hindari penggunaan rokok untuk menjaga kesehatan pembuluh darah pada tubuh.
  • Memakan Makanan Sehat
    Fokus kepada memakan berbagai jenis buah dan sayuran, gandum, unggas, ikan dan produk susu rendah lemak. Jauhi konsumsi lemak jenuh, lemak trans dan batasi konsumsi garam.

    Menjaga Makanan. | Sumber: womenshealthmag.co.uk
  • Menjaga Kadar Kolesterol dan Tekanan Darah
    Studi penelitian membuktikan bahwa orang yang mempunyai kadar kolesterol LDL yang tinggi memiliki resiko lebih tinggi mengidap aneurisma dibandingan dengan yang tidak memiliki aneurisma
  • Olahraga Secara Teratur
    Atur olah raga secara teratur setidaknya sekitar 150 menit setiap minggunya dengan aktivitas aerobik yang moderat atau sedang.

 

 

SUMBER :